CALIFORNIA - Para astronot menemukan sebuah awan yang mengandung air terbesar di ruang angkasa. Awan ini mengandung 140 triliun liter air dan lebih banyak dari yang ditemukan di Bumi, serta mengambang di sekitar kuasar jauh.
"Ini merupakan awan yang ditemukan paling jauh dan yang tertua. Jaraknya sangat jauh yaitu 12 miliar tahun lalu atau hanya 1.6 miliar tahun setelah Ledakan besar," ungkap astronot, seperti yang dilansir TG Daily, Selasa (26/7/2011).
Awan tersebut merupakan salah satu objek yang dikenal paling kuat di alam semesta dan memiliki keluaran energi matahari sebesar 1.000 triliun. Kekuatannya tersebut berasal dari materi spiral di dalam lubang hitam sepermasif pusat atau sekitar 20 miliar kali lebih besar dari massa matahari.
Jumlah air dalam awan ini setidaknya 100 ribu kali lebih besar dari massa matahari, atau setara dengan 34 miliar dari massa Bumi.
"Temuan ini sangat menarik. Kami tidak hanya mendeteksi air di jangkauan terjauh dari alam semesta, tapi ini cukup untuk mengisi lautan di Bumi lebih dari 100 triliun," kata profesor Jason Glenn, Asosiasi CU-Boulder.
Pengukuran menunjukan bahwa ada cukup banyak gas yang akan membuat lubang hitam tumbuh menjadi enam kali lebih besar dari ukuran semula. Meskipun, beberapa gas mungkin berakhir dengan membentuk bintang sebagai gantinya atau dikeluarkan dari galaksi kausar sebagai sebuah arus perpindahan.
Pada galaksi Bima Sakti, setidaknya ada 4.000 kali lebih sedikit air gas daripada di kausar. Sementara uap air di Bima Sakti hanya ditemukan di daerah tertentu dengan jarak hanya beberapa tahun cahaya. Sedangkan air di kuasar jauh tampak tersebar pada jarak ratusan tahun cahaya.
Penemuan ini dibuat dengan spektrograf yang disebut Z-Spec, yang beroperasi di sepanjang gelombang milimeter di Caltech Observatorium Submillimeter di Hawaii.
"Terobosan yang datang dengan cepat dalam teknologi milimeter dan submilimeter, memungkinkan kita untuk mempelajari galaksi kuno yang tertangkap dalam tindakan formasi bintang dan supermasif lubang hitam,"tutup Glenn.
0 komentar:
Post a Comment