TOKYO - Masih ingatkah dengan Film fenomenal Jurassic Park besutan Steven Spielberg?, di film itu diceritakan dinosaurus yang telah punah berabad-abad lalu dapat dihidupkan kembali hanya dengan sel darah hewan raksasa tersebut. Dan nampaknya keinginan itu sebentar lagi akan terwujud.
Sekelompok peneliti asal Jepang baru-baru ini telah berhasil membuat tikus yang diambil dari sel darah beku seekor tikus yang telah mati 16 tahun lalu. Dan keberhasilan ini membuat mereka yakin dapat menghidupkan Mammoth, gajah yang pernah hidup pada zaman purba.
Para peneliti dari Institute Riken menghidupkan tikus yang merupakan hasil rekayasa genetik melalui sel darah hewan itu yang dibekukan dalam suhu 20 derajat Celcius, sel darah hewan pengerat itu sendiri berasal dari tikus yang telah mati 16 tahun lalu.
Tikus yang berwarna hitam ini awalnya ada sebuah sel darah yang telah mati, setelah itu sel tersebut masuk dalam tahap rekayasa genetik dengan ditanamkan kedalam sel telur di tikus yang masih hidup. Dan ajaib, tikus itu pun berhasil dilahirkan.
Keberhasilan ini mereka harapkan menjadi langkah awal bagi mimpi umat manusia, yaitu dengan menghidupkan kembali mammoth, yang merupakan spesies nenek moyang gajah.
"Keberhasilan pengembangan teknologi transfer sel ini semoga bisa berlanjut ke binatang lainnya," harap Teruhiko Wakayama Pemimpin eksperimen ini, seperti yang dilansir AFP, Rabu (5/11/2008).
"Taman dinosaurus seperti dalam Film Jurrasic Park mungkin bisa diwujudkan dalam dunia nyata," tambah Wakayama.
Akan tetapi kendala besar tengah dihadapi oleh para ilmuwan tersebut, pasalnya mereka akan sulit menaruh sel darah mammoth ke dalam sel telur mammoth yang masih hidup, karena mammoth sendiri sudah punah sejak zaman es.
Satu-satunya cara adalah dengan menanamkan sel mammoth ke rahim gajah betina. Gajah yang memang mempunyai hubungan erat dengan mammoth diharapkan mampu menghidupkan bintang purbakala tersebut.
"Kami tengah mencoba mengembangkan sel ini melalui gajah, walaupun sulit semoga ini bisa meraih hasil yang postif," tutup Wakayama. (srn)
0 komentar:
Post a Comment