NEW YORK - Belakangan, ramalan bintang dikabarkan tidak lagi akurat. Astronom menemukan, hal ini dikarenakan pola yang digunakan sudah kadaluarsa. Benarkah?
Dilansir melalui Daily Mail, Sabtu (15/1/2011), astronom dikabarkan telah meminta revisi ulang terkait penandaan zodiak karena dianggap tidak lagi akurat. Selama ini penandaan zodiak berdasarkan hitungan konstelasi zaman Babilonia yang menandakan kelahiran seseorang.
Namun kini setelah ribuan tahun, daya tarik gravitasi bulan telah membuat pergeseran bumi pada porosnya dan menciptakan pergeseran dengan jarak waktu satu bulan di penjajaran bintang.
Astronom pun akhirnya mengusulkan untuk memindahkan semua tanda bintang menjadi mundur satu bulan. Selain itu astronom juga memperkenalkan satu bintang baru, yaitu bintang ke-13 yang bernama Ophiuchus, untuk membantu menyesuaikan penanggalan zodiak baru.
Perubahan ini sepertinya tidak akan mendapatkan sambutan hangat dari para penikmat ramalan bintang. Namun bagaimanapun juga konstelasi bintang telah bergeser dan astronom menyatakan bahwa itu adalah satu-satunya jalan.
Nantinya, jika perubahan penanggalan zodiak ini benar terjadi, mereka yang terbiasa dengan karakter Leo yang dominan dan kreatif akan berubah menjadi si Cancer yang moody dan sensitif. Sedangkan si Scorpio yang biasa bersemangat akan menjadi Libra yang bijak dan selalu seimbang. Bahkan jika anda adalah si Taurus, maka karakter tersebut akan berubah menjadi Aries yang keras kepala.
Perubahan ini telah disarankan oleh Astronom asal Minneapolis Community and Technical College, Parke Kunkle.
Selama ini para astronom mempelajari luar angkasa dan bintang-bintang dari sudut pandang ilmiah, sedangkan astrolog menuliskan horoskop dan mengklaim bahwa benda-benda angkasa dapat mengungkap ciri dan kepribadian seseorang.
"Semua orang yang telah membaca ramalan yang salah belakangan ini. Ketika astrolog menyatakan matahari sedang berada di konstelasi Pisces, ternyata tidak benar-benar berada di Pisces," ujarnya.
Secara historis, lanjut Kunkle, semua orang selalu menatap langit untuk memahami sekeliling. Namun saat ini saya rasa astrolog jarang melihat langit. Tanda-tanda zodiak telah memiliki akar miitologi dan berhubungan dengan legenda 12 dewa Olimpia berubah menjadi hewan untuk melarikan diri dari badai topan hebat yang menyebabkan malapetaka di bumi.
Awalnya perhitungan bintang memang ditentukan oleh konstelasi langit dimana matahari berada sejajar dengan waktu kelahiran seseorang. Sejak itu, bagaimanapun, astrolog telah mengadopsi sebuah sistem matematis yang menyamakan diri dengan langit, sehingga posisi rasi bintang saat ini dianggap tidak lagi relevan.
Tanda bintang ke-13 yang diusulkan, Ophiuchus, adalah konstelasi di luar angkasa dengan yang dilambangkan sebagai seorang individu berotot yang memegang ular mengarah ke langit. Mereka yang lahir di bawah Ophiuchus dikatakan memiliki cita-cita mulia, akan hidup panjang umur dan berdaya cipta (inventif). Pemilik zodiac Ophiuchus adalah mantan orang-orang berzodiak Scorpio atau Sagitarius. (srn)
0 komentar:
Post a Comment